Hidupkan Sunnah; Santri Al-Bahjah Rutinkan Olahraga Memanah

Cipanas-Kecakapan diri seorang santri bukan hanya dinilai dari kemampuan menguasai ilmu teoritis perihal keislaman, namun hendaknya para santri memiliki kemampuan praktis yang berkaitan dengan hal-hal yang diriwayatkan dalam kisah Nabi Muhammad SAW. Memanah adalah salah satu praktik aktivitas fisik yang diriwayatkan oleh Nabi. Maka dari itu santri sebagai insan akademis yang paripurna selain belajar teori santri juga hendaknya memiliki kecakapan fisik yang baik. Kecakapan fisik akan menunjang kemampuan berpikir dan konsentrasi yang maksimal.
Memanah adalah salahsatu olahraga yang dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi, meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan koordinasi dan refleks antar organ tubuh, menguatkan otot tangan, menguatkan otot dada, menguatkan otot punggung, dan sebagai media relaksasi serta rekreasi. .
Santri Al-Bahjah Banin Cipanas Cianjur (18/7/24) mengisi waktu sore hari dengan kegiatan memanah bersama di lingkungan LPD Al-Bahjah Cipanas. Terpantau tim Media Centre Al-Bahjah Cianjur para santri memulai kegiatan memanah dengan terlebih dahulu mempelajari teori menanah yang dijelaskan oleh Pelatih dari FESPATI (Federasi Seni Panahan Tradisional Nasional Indonesia). Sebelum memegang busur dan anak panah para santri terlebih dahulu mendengarkan materi dan gambaran teori memanah yang dijelaskan di papan tulis. Setelah medapatkan informasi yang cukup para santri mulai praktik memanah dengan membidik target yang telah disiapkan.


Kegiatan memanah ini terasa lebih spesial karena dibimbing langsung oleh Guru kita tercinya Syekh Mustafa Abdun Nabi. Kehadiran Syekh Mustafa memberikan semangat tersendiri bagi para santri yang antusias sejak awal kegkatan ini dimulai. Secara bergantian para santri membidik dan memanah target, terlihat beberapa santri sudah memiliki bakat dengan tingkat akurasi yang tinggi, disamping itu santri-santri lain pun tetap semangat untuk belajar.
Sebagaimana pada sunnah Rasulullah SAW pada masa itu alat yang dipakai untuk berperang salah satunya adalah panah dan kendaraan yang ditunggangi adalah kuda sesuai dengan kisah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan melewati beberapa orang dari suku Aslam yang sedang menunjukkan keahlian bermain panah, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Memanahlah wahai Bani Isma’il, karena nenek moyang kalian adalah ahli memanah. Memanahlah dan aku berlatih bersama Bani Fulan”. Salamah berkata: “Lalu salah satu dari dua kelompok ada yang menahan tangan-tangan mereka (berhenti berlatih), maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Mengapa kalian tidak terus berlatih memanah?” Mereka menjawab: “Bagaimana kami harus berlatih sedangkan baginda berlatih bersama mereka?”. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Berlatihlah, karena aku bersama kalian semuanya.”Shahih Bukhari 3122 (fdl)