MAULID PEKANAN ; TELADANI PERJALANAN HIDUP RASULULLAH

Cijedil– Kehidupan santri dalam mengikuti pembelajaran pondok di LPD Al-Bahjah Cianjur dididik menjadi insan yang paripurna secara lahir batin. Selain mempelajari teori dalam berbagai kajian agama Islam mempelajari kisah Rasulullah Muhammad SAW adalah hal yang sangat penting sebagai umat Islam. Implementasi mempelajari dan meneladani perjalanan hidup Baginda Nabi salah satunya adalah dengan pelaksanaan Maulid Pekanan.
Maulid merupakan wujud kecintaan umat islam terhadap Nabi Muhammad SAW sebagai wujud rasa bahagia dan gembira atas kelahiran Baginda Nabi Muhammad saw memberikan manfaat di dunia dan akhirat. Maulid Nabi merupakan suatu perayaan yang dijalani dengan sukacita atas hadirnya sosok mulia dan sempurna, yaitu Rasulullah SAW. Selain itu, peringatan Maulid Nabi juga berarti merayakan keberadaan teladan bagi umat Islam. Kehikmatan dari peringatan Maulid Nabi termasuk sebagai kesempatan untuk memperkuat kembali kasih kita kepada Beliau, dan untuk mengikuti teladan serta ajarannya secara utuh. Mencintai Nabi Muhammad SAW adalah bentuk cinta kepada Allah SWT.


LPD Al-Bahjah memiliki budaya pondok yaitu melaksanakan Maulid Pekanan, terkhusus di LPD Al-Bahjah Cianjur Cijedil ini Maulid Pekanan dilaksanakan pada setiap hari Kamis malam Jum’at. Terpantau Tim Media Centre Al-Bahjah Cianjur Cijedil (18/07/24) seluruh santri LPD Al-Bahjah dari berbagai jenjang dan program pendidikan diantaranya SMPIQu, SMAIQu, Tahfidz, dan Tafaqquh mulai memadati lingkungan Masjid sejak sebelum waktu maghrib. Rangkaian kegiatan dimulai dengan shalat maghrib berjamaah, ba’diyah, dzikir, dan dilanjutkan dengan lantunan maulid yang dengan indah diiringi Tim Hadroh. Seluruh santri terlihat antusias dan khidmat terlebih para santri yang baru bergabung di LPD Al-Bahjah ini pada tahun ajaran 1446 H-1447 H bertepatan dengan 2024-2025.

Maulid pekanan yang dilantunkan bersama oleh para santri adalah Maulid ad-Diba’i. Maulid ad-Diba’i merupakan sebuah kitab karangan Ahli Hadis Syaikh Abdurrrahman ibn Ali al-Yamani, yang dikenal dengan Ibn Al-Diba’i (866-944 H). Kitab tersebut berisi syair, sholawat, hadis-hadis tentang kelahiran Nabi Muhammad dan gambaran pribadinya, serta ayat-ayat Alquran. Di akhir kitab itu Syaikh Abdurrahman menuliskan doa bagi muslim yang selesai membaca Diba’. Di dalam kitab maulid ad diba tercantum keutamaan membaca sholawat Nabi Muhammad SAW. Abdullah bin Amru bin Al-Ash r. a berkata, Rasulullah telah bersabda : “siapa yang membacakan sholawat untukku satu kali, maka Allah akan menurunkan Rahmat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim). (fdl)