Santri Al-Bahjah Cianjur Banin Buka Puasa Bersama Pengasuh

Cijedil-Pengasuh LPD Al-Bahjah Cijedil Al-Ustadz Muhammad Nur menghadiri kegiatan buka puasa bersama para santri, assatidz, muraqib, dan pejuang di Aula Serbaguna LPD Al-Bahjah Cianjur pada 10 Muharram 1446 H bertepatan dengan Selasa 16 Juli 2024. Kegiatan bertajuk Buka Puasa Bersama Hari Asyura ini diikuti oleh seluruh elemen yang ada di LPD Al-Bahjah Cianjur Cijedil. Rangkaian kegiatan sudah dipersiapkan sejak sore hari tepatnya ba’da ashar, para santri dan pejuang dengan antusias mempersiapkan tempat pelaksanaan acara tersebut.

Turut hadir membersamai para santri dan pejuang dalam kegiatan tersebut adalah Guru kita tercinta pengasuh LPD Al-Bahjah Cianjur Al-Ustadz Muhammad Nur, disela jadwal safari dakwah beliau ke luar kota yang sangat padat alhamdulillah beliau hadir membersamai para santri dan pejuang. Hal ini menunjukan kecintaan dan rasa kasih sayang beliau kepada para santri dan pejuang yang berkegiatan di LPD Al-Bahjah Cianjur.

Kegiatan berjalan dengan penuh kehangatan, terlihat canda tawa dan raut bahagia terpancar dari wajah para santri dan pejuang yang hadir dalam kegiatan tersebut. Semoga Allah SWT menerima ibadah puasa kita semua dan semoga kita tergolong ke dalam golongan orang yang diampuni sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW “Adapun puasa pada Hari Asyura, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR Muslim no 1162). Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya puasa ini dalam sabda beliau: “Jika aku masih hidup hingga tahun depan, aku akan berpuasa pada hari kesembilan (Tasu’a) dan kesepuluh (Asyura).” Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya menambahkan Puasa Tasu’a sebagai bentuk kesempurnaan ibadah sunnah di bulan Muharram.

Secara sejarah Hari Asyura memiliki riwayat sesuai dengan hadist Nabi dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika tiba di Madinah, Beliau mendapatkan mereka (orang Yahudi) melaksanakan shaum hari ‘Asyura (10 Muharram) dan mereka berkata; “Ini adalah hari raya, yaitu hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Fir’aun. Lalu Nabi Musa ‘Alaihissalam mempuasainya sebagai wujud syukur kepada Allah”. Maka Beliau bersabda: “Akulah yang lebih utama (dekat) terhadap Musa dibanding mereka”. Maka Beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umat Beliau untuk mempuasainya (HR. Bukhari). (fdl)

Similar Posts