BUKAN CUMA ANUGERAH ANAK JUGA AMANAH

Cijedil- Pengasuh LPD Al-Bahjah Guru Mulia Buya Yahya hadir menyapa Wali Santri SMPIQu Kelas 7 Al-Bahjah Cianjur Banin. Pertemuan Buya Yahya dan Wali Santri tersebut dilaksanakan pada hari yang sama dengan Safari Dakwah Buya Yahya ke Al-Bahjah Cianjur dalam Kajian Spesial Muharram 1446 H bertepatan dengan Rabu, 31 Juli 2024. Kegiatan yang dimulai pada pukul 10:00 WIB ini dihadiri oleh seluruh Wali Santri kelas 7 yang akan berangkat mengikuti English Camp ke Blitar, Jawa Timur.
Dalam penyampaiannya Buya Yahya berpesan bahwa sebagai orang tua perlu memahami bahwa anak bukan hanya sebagai anugerah tetapi juga amanah. Memiliki anak sejatinya bukan hanya disyukuri tetapi harus dijaga selayaknya kita menjaga amanah yang besar. Buya menjelaskan betapa besarnya amanah terhadap anak “Seorang yang tidak memiliki anak tidak akan masuk neraka yang disebabkan karena dosa kepada anak, tetapi saat ini orang yang punya anak bisa saja masuk neraka karena salah mendidik anak”.


Permasalahan yang berkaitan dengan anak, tumbuh kembang anak, pergaulan anak, dan akhlak anak saat ini sangat beragam dan mengancam setiap anak, bagaimana buruknya kualitas tontonan yang disediakan media-media membuat kesehatan mental anak perlahan tergerus dari nilai-nilai luhur yang diajarkan agama. Disamping itu kenakalan remaja, tawuran, penyalahgunaan narkoba, penggunaan kendaraan sebelum waktunya, dan pergaulan yang mendekatkan kepada zina adalah hal-hal yang saat ini sering sekali diberitakan. Mayoritas bahkan hampir seluruh permasalahan tersebut mendapat solusi di pesantren.


Pesantren adalah jawaban dari kekhawatiran orang tua terhadap tumbuh kembang anak, setiap anak mendapatkan lingkungan yang lebih nyaman dan membuat mereka lebih fokus untuk belajar tentang ilmu agama, ilmu dunia, dan akhlak mulia. Ancaman negatif dari penggunaan Handphone pun bisa dihindari karena penggunaannya tidak diperkenankan selama berada di pondok pesantren. Selain itu para santri diarahkan kepada kegiatan-kegiatan positif yang disediakan pondok melalui ekstrakurikuler berbasis olahraga, seni, beladiri, keahlian, dan lain-lain.
Buya berpesan bahwa setiap anak dan orang tua boleh memiliki rencana mulia dengan berharap sang anak menjadi dokter, pejabat, profesional, pengusaha, dan lain-lain tetapi yang Buya tekankan adalah mereka harus takut kepada Allah agar dapat amanah menjalankan kehidupan masa depan mereka dimanapun mereka bekerja. Diketahui bersama bahwa di Al-Bahjah para santri setelah lulus SMA juga dapat melanjutkan pendidikan sesuai yang mereka cita-citakan seperti masuk ke universitas, politeknik, akademi, TNI/Polri, dan lain-lain dengan tetap memiliki karakter akhlak mulia sesuai dengan visi-misi Al-Bahjah. (fdl)