ABAH H. TEGUH MENGENANG PERJUANGAN AWAL AL-BAHJAH CIANJUR

Cijedil-Perjuangan LPD Al-Bahjah Cianjur dalam mengembangkan dakwah di bawah naungan Guru Mulia Buya Yahya menempuh jalan yang panjang, sebelum berada di tahap ini LPD Al-Bahjah Cianjur memiliki sejarah yang panjang. Jumat 20 Muharram 1446 H bertepatan dengan 26 Juli 2024 Divisi Human Resource Development (HRD) melaksanakan kegiatan rutin bertajuk Briefing Pejuang.

Kegiatan briefing merupakan kegiatan berkumpul para pejuang dari berbagai divisi untuk mendengarkan arahan dan motivasi dari Sesepuh, Pengasuh, dan Para Leader.  dan motivasi dari Sesepuh yaitu Abah H. Teguh. ALhamdulillah pada Jumat pekan ini briefing para pejuang mendapatkan arahan dan motivasi dari Sesepuh yaitu Abah H. Teguh.

Dalam penyampaiannya Abah H. Teguh bercerita mengenai awal mula perjuangan dalam mendirikan dan mengembangkan LPD Al-Bahjah Cianjur. Diawali sekitar bulan Agustus tahun 2017 para Sesepuh yang dipimpin oleh Abah H. Sahid mendapat amanah dari Guru Mulia Buya Yahya untuk mendirikan LPD Al-Bahjah Cianjur. Setelah melewati perjalanan panjang dalam penentuan lokasi akhirnya Para Sesepuh membeli sebidang tanah seluas 2 Ha di daerah Cirumput Cugenang, yang kemudian saat ini menjadi pondok tempat bermukim dan belajar para Santri Banat (Santri Putri). Seiring berjalannya waktu para Sesepuh menerima amanah wakaf sebuah pondok yang bernama Darul Hasan berlokasi di Cijedil Cugenang yang kemudian menjadi Pondok Banin (Santri Putra) sekaligus Pusat Yayasan LPD Al-Bahjah Cianjur.

Setelah tujuh tahun berkiprah LPD Al-Bahjah Cianjur secara bertahap telah memiliki beberapa lokasi diantaranya: 

  1. Cijedil, ex Darul Hasan (wakaf) 
  2. Cijedil Gd. H. Ali Muhsin (wakaf)
  3. Cirumput (wakaf)
  4. Mekarjaya (wakaf)
  5. Sindangbarang (wakaf)
  6. Ciharashas (wakaf)
  7. Tanggeung (wakaf)
  8. Cipanas 

Kesuksesan perjuangan Dewan Sesepuh Al-Bahjah Cianjur dalam mengembangkan dakwah melalui LPD Al-Bahjah Cianjur menurut Abah H. Teguh memiliki kelebihan yaitu kekompakan Para Sesepuh, setiap Sesepuh memiliki kapabilitas dan kemampuan masing-masing yang saling mendukung, Abah H. Teguh mengungkap Sosok Abah H. Sahid dan Umi Hj Fita adalah sosok yang sangat penting dalam manajemen pondok terutama pembangunan fisik, tata kelola, dan perencanaan pengembangan yayasan baik. Abah H. Teguh menjelaskan bahwa dalam sebuah pekerjaan kita akan menemukan karakter-karakter orang yang berbeda seperti Pragmatis, Melankolis, Koleris, dan Sanguinis. 

Dalam pesan penutup Abah H. Teguh berpesan kepada pejuang untuk memperhatikan empat hal dalam hidup yaitu kemurnian niat dalam berjuang, menyempurnakan ikhtiar sesuai dengan potensi dan kemampuan, dan yang terakhir adalah bertawakal pasrah karena kekuatan Allah lebih besar daripada perencanaan manusia. Abah H. Sahid juga berpesan bahwa menjadi pejuang harus berkonsentrasi pada setiap perjuangan karena hal yang dianggap kecil bisa saja berdampak besar. (fdl)

Similar Posts